0

LEADERSHIP BUKAN JABATAN



> LEADERSHIP BUKAN JABATAN





Kita sering mendengar bahwa seseorang akan belajar leadership setelah dia mempunyai jabatan tertentu kemudian baru belajar
menjadi leader. News letter bulan lalu disebutkan bahwa Leadership adalah pengaruh (influence), jadi sebetulnya seseorang
dapat menjadi leader tanpa harus mempunyai jabatan tertentu. Seseorang yang punya pengaruh besar walaupun tidak mempunyai
jabatan dia adalah leader, maka dari itu sering sekali kita mendengar informal leader.




Di perusahaan-perusahaan biasanya sering terjadi pada saat supervisor mengatakan atau memerintahkan sesuatu pada bawahannya
jarang yang didengar, tetapi pada saat kawannya mengatakan atau memerintahkan sesuatu akan didengar oleh beberapa orang.
Kejadian ini menunjukkan perbedaannya, yang mempunyai jabatan supervisor dia hanya mempunyai jabatan tetapi dia bukanlah
seorang leader, sedangkan kawannya tadi yang kalau bicara banyak didengar oleh kawannya dia adalah seorang leader.




Didalam bukunya yang berjudul 'the 3600 leaders', John C. Maxwell mengatakan “Leadership is a choice you made not a place you
seat”. Bila seorang supervisor yang mempunyai jabatan tidak dapat memberikan influence kepada karyawan dibawahnya, dapatkah
ia mempelajarinya agar dapat menjadi leader? atau untuk menjadi leader seseorang harus mempunyai bakat?




Bila leadership adalah influence, pertanyaannya kenapa orang mau dipengaruhi oleh orang tertentu dan tidak dapat dipengaruhi
oleh orang lainnya. Orang akan dapat dipengaruhi oleh orang yang dia percaya bahwa orang tersebut bermaksud baik terhadap
dirinya. Kalau memang pengaruh dasarnya dari kepercayaan, tentunya setiap orang dapat membangun kepercayaan. Saya yakin
setiap orang dapat dipercaya dan percaya pada orang lain, contohnya seorang anak tentunya akan percaya pada orang tuanya maka
anak biasanya akan menurut apa yang dikatakan orang tuanya.




Membina hubungan.
Tentu saja kepercayaan tidak dapat dibangun dalam satu hari, kepercayaan dibangun dengan mempunyai hubungan yang baik, tanpa
hubungan yang baik tidak mungkin kepercayaan dapat dibangun.Orang tidak mungkin percaya dengan orang yang tidak dia kenal
dengan baik. Jadi kunci pertama untuk membangun kepercayaan adalah membina hubungan.



Bila seorang supervisor atau manager dengan menggunakan posisinya kemudian memerintah orang, orang tersebut pasti akan
menurut apa yang diperintahkan. Menurutnya orang tersebut bukan karena orang yang diperintah dengan sukarela mengerjakan apa
yang diperintahkannya, tetapi karena merasa yang memerintah adalah atasannya. Kepemimpnan seperti ini yang oleh John C.
Maxwell disebut sebagai level satu, karena orang mengikuti bukan karena secara suka rela mau mengikutinya melainkan karena
orang yang memerintahkan punya posisi. Untuk menjadi leader seseorang harus dapat disukai orang, hal ini menyangkut sikap
seseorang, orang yang sombong akan sangat sulit menjadi leader, karena tidak ada orang yang suka dekat dengan orang yang
sombong, kecuali biasanya mempunyai maksud tertentu.




Bila saya punya jabatan, saya baru akan belajar leadership.
Banyak orang berpikir bahwa dia akan mempelajari leadership pada saat sudah mempunyai jabatan, sehingga bisa mempraktekannya.
Kalau kita lihat lebih jauh tentang leadership yang artinya pengaruh, seharusnya kita dapat belajar leadership diposisi apapun, bahkan
tanpa posisi kita juga dapat menjadi leader. Jadi untuk menjadi leader kita haru mempelajarinya kapan saja pada saat kita mau menjadi
leader. Kita dapat menjadi leader didalam kelompok di kantor, kita juga dapat menjadi leader dalam suatu event tertentu.




Untuk menjadi leader seseorang harus menguasai hubungan dengan orang, tanpa dapat menguasai hubungan dengan orang akan sangat
sulit untuk menjadi leader.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Twitter Bird on The Tree by Tutorial Blogspot

ShareBar by Tutorial Blogspot

Back to Top